Selamat datang di blog Risna



Selasa, 27 Januari 2015

Cerpen



Diam-Diam Aku Mencintaimu
Oleh:Risna

Suasana sekolah begitu ramai setelah bel istirahat berbunyi, semua siswa terlihat banyak menuju kearah kantin, dan ada juga yang keperpustakaan.Seperti biasa Tania selalu keperpustakaan ketika jam istirahat, ia tidak seperti siswa lain yang asyik berbincang-bincang dan lain-lain. Meskipun ia sudah kelas 2 SMA, tetap saja ia tidak mudah bergaul. Tania anak yang pintar dan pendiam. Ia hobi membaca buku.Ketika Tania sedang membaca buku, tiba-tiba ia di ganggu oleh cwo gengnya Angga.
“Hai Tania, kamu lagi membaca buku apa?” kata Angga sambil duduk di samping Tania. “Buku sejarah” jawab Tania dengan nada suara kasar.
Tanpa sepengetahuan Tania, ternyata angga dan gengnya telah ngejailen Tania dengan menempel kertas bertulisan ‘Aku Cwe Cantik Lo’ di kerudung Tania.
“Tania kami pergi dulu ya” kata Angga langsung pergi bersama gengnya.
Setelah beberapa menit Tania  sudah selesai membaca buku, kemudian ia ingin masuk kelas. Saat ia berjalan, ia heran memperhatikan teman-temannya yang sedang menatapnya dengan raut muka aneh bahkan ada juga yang ketawakan Tania. Tania terkejut ketika ada cwo tiba-tiba merangkul badannya. Ternyata itu Reno, cwo yang sudah lama ia sukai ketika MOS.
“Ikut aku!“  kata Reno sambil berjalan merangkul badan Tania.
“Aku mau di bawa kemana?” tanya Tania.
Langkah Reno langsung berhenti ketika di belakang kelas.
“Ini kamu lihat” kata Reno sambil menunjukkan kertas ke Tania.
“Astaga, pantes aja semua orang heran lihat aku bahkan ketawakan aku” kata Tania dengan ekspresi terkejut.
“Maaf aku telah lancang memegangmu” kata Reno.
“Gak papa ko, makasih ya” jawab Tania.
“Kenalkan aku Reno” kata Reno sambil mengulurkan tangannya.
“Aku Tania Amelia, biasa di panggil Tania” jawab Tania sambil menjabat tangan Reno.
“Bel sudah berbunyi, aku masuk kekelas dulu” kata Reno langsung meninggalkan Tania.
Tania berjalan masuk ke kelas dengan ekspresi senang. Ketika belajar ia hampir tidak fokus belajar karena ia terus memikirkan Reno. Ia menyukai Reno sejak pertama mereka bertemu pada saat MOS, meskipun mereka tidak saling kenal.
Keesokan harinya, Tania lagi bersepeda untuk berangkat kesekolah. Ketika diperjalanan, tiba-tiba ban sepeda Tania kempis.
“Aduh bagaimana nih, bannya kempis bisa-bisa aku telat” klata Tania dengan raut muka bete.
Tania mendorong sepedanya sambil melihat-lihat bengkel. Tiba-tiba ada sepeda motor ninja berhenti tepat menghalangi jalan Tania. Tania terkejut ketika cowo tersebut membuka helmnya, ternyata itu Reno .
“Ayo naik, daripada kamu telat masuk sekolah” kata Reno.
“Tapi....” kata Tania dengan ekspresi malu.
“Tapi apa, ayo cepat naik, sepeda kamu tinggal disini aja !” jawab Reno mendesak Tania.
“Ya deh “ kata Tania sambil naik ke sepeda motor Reno.
Ketika diperjalanan mereka tidak ada berkomunikasi. Tania hanya membisu walaupun didalam hatinya ada rasa senang. 
Setelah sampai dimuka gerbang sekolah.
“Stop, stop, aku turun disini aja” kata Tania dengan suara keras. Reno langsung mengerem mendadak.
“Kenapa kamu turun disini ?” kata Reno.
“Gak papa, makasih ya” kata Tania, padahal ia sedang berbohong, sebenarnya ia gak mau diejek teman-temannya karena telah dibonceng Reno.
Ketika istirahat, tidak biasa Tania duduk sendiri ditaman belakang sekolah. Ia asyik memandangi bunga-bunga yang bermekaran dan kupu-kupu yang indah.
Tania terkejut ketika ada tangan seseorang memegang bunga mawar merah tepat dekat pundaknya. Ia langsung menengok kebelakang dan ternyata itu Reno.
“Reno, kamu ngapain kesini”kata Tania.
“Memangnya gak boleh apa aku ketempat ini, ini buat kamu” kata Reno sambil memberikan Tania yang dipegangnya itu dan ia duduk disamping Tania.
“Enggak ko boleh aja, makasih ya”kata Tania dengan ekspresi tersenyum.
“Tania, kamu mau gak jadi pacarku” kata Reno tanpa basa-basi ia langsung menembak Tania.
“Apa, jadi pacarmu”kata Tania dengan nada terkejut sekali.
“Ya, aku serius lo, kamu to beda dengan cewe yang lainnya. Mereka hanya mengejar-ngejar aku karena harta dan fisikku, sedangkan kamu cwe pendiam yang pintar dan juga cantik” kata Reno dengan kejujurannya.
“Sebenarnya aku sudah lama suka sama kamu sejak kita MOS, aku suka kamu karena kamu orangnya suka membantu dan aktif dikegiatan ekstrakurikuler, tetapi aku sengaja tidak menampakkan perasaan aku ini ke kamu” kata Tania dengan perasaan sedih.
“Benarkah itu Tania, ternyata aku tak salah menaruh perasaan cinta ini ke kamu”kata Reno.
“Benar dan sungguh aku sangat ingin jadi pacarmu, sudah lama aku mengharapkan kata-kata seperti itu dari mulutmu”.
Reno langsung memeluk Tania, Tania menangis bahagia karena Reno telah menjadi pacarnya. Hari-hari Tania terasa menyenangkan dan ia tidak akan merasa kesepian lagi karena Reno selalu membuatnya senang dan ceria.

                                                                                               

0 komentar:

Posting Komentar